Minggu, 06 Maret 2016

Cara Mengobati Penyakit Flu atau Pilek

 

Nah, setelah kita mengeahui apa saja hal yang dapat menyebabkan flu, sekarang waktunya saya berbagi tips seputar bagaiamana cara mengatasi flu atau pilek. Berikut 10 Tips Cara Mengatasi Flu atau Pilek Secara Alami :

  1. Perbanyak Minum Air Putih
    Mengapa harus minum air puith? jawabannya simple, karena air putih memang mempunyai segudang manfaat yang diantaranya juga dapat membantu mengobati penyakit flu atau pilek. Usahakan minum air puith minimal 8 gelas / harinya. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga agar tenggorokan anda bersih dari kuman yang bisa menyebabkan flu.
  2. Mengkonsumsi Minuman Hangat
    Selain dengan memperbanyak minu air putih anda juga dapat mengkonsumsi minuman yang hangat-hangat misalnya, air puith hangat, air teh hangat, kopi dsb. Mengapa harus minuman hangat? Jawabannya karena pada saat flu, akan ada banyak cairan yang terbuang melalui ingus, ludah dan keringat. Maka dari itu, sangat disarankan agar anda banyak minum air, utjuannya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Mengapa harus air hangat? karena cairan hangat dapat membantu mengurangi hidung mampet, mencegah dehidrasi, dan melegakan tenggorokan yang terganggu. Selain itu, uap dari minuman panas juga dapat membantu mengencerkan lendir. So, jika anda flu segeralah minum yang hangat-hangat!
  3. Beristirahat Total
    Kondisi tubuh yang lelah akan menyebabkan kekebalan tubuh melemah dan flu akan menyerang saat kondisi tubuh yang sistem kekebalannya melemah. Maka dari, sangat disarankan untuk anda melakukan istirahat total dan berhenti bekerja untuk sementara waktu, agar sistem kekebalan tubuh anda menjagi kembali seperti seharunya.
  4. Konsumsi Buan dan Sayuran
    Saat kondisi tubuh anda melemah, otomatis sistem kekebalan tubuh anda akan melemah. Maka dari itu asupan vitamin dan mineral sangat diperlukan untum membantu mengembalikan kondisi tubuh dan membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh agar tidak meudah terserang penyakit
  5. Gunakan Aroma Bawang
    Bawang yang selama ini kita kenal sebagai salah satu dari banyak rempah-rempah, ternyata juga bisa dijadikan obat untuk mengatasi flu. Aroma Bawang-Bawangan (bawang daun, merah, puith) dapat berfungsi sebagai katalis dalam mengeluarkan cairan dan membersihkan hidung. Caranya, peganglah bawang di bawah lubang hidung dan hiruplah aromanya selama sekitar 5 menit. Silahkan selamat mencoba!
  6. Terapi Uap Tradisional
    Penguapan merupakan salah satu cara tradisional yang dipercaya ampuh untuk mengatasi flu. Caranya masukan air panas ke dalam baskom, Gunakan handuk menutupi kepala Anda, dan tempatkan wajah anda di atas baskom tersebut. Agar hasilnya lebih optimal, anda bisa mencampurkan minyak kayu putih, kunyit, jahe atau rempah-rempah lainnya.
  7. Berkumur
    Berkumur bisa menjadi salah satu solusi saat flu menyerang. Mengapa harus berkumur? tujuannya untuk membantu membersihkan mulut agar bakteri jahat penyebab flu tidak masuk ke tenggorokan. CObalah berkumur dengan air hangat yang dicampur dengan garam, cuka apel, kunyit jahe agar hasilnya maksimal.
  8. Gunakan Aroma Mentol / Mint
    Menggunakan aroma mentol atau mint adalah salah satu cara saya dalam mengatasi penyakit flu atau pilek. Caranya mudah, anda hanya perlu mengoleskan minyak kayu putih atau balsam di dekat lubang hidung, tenggorokan dan dibagian dada anda.
  9. Mandi dengan Air Hangat
    Saat anda mengalami flu, usahakan jangan mandi menggunakan air dingin. Tapi selalu gunakan air hangat tujuannya yaitu untuk menjaga agar tubuh tetap hangat.
  10. Konsumsi Cabai / makanan yang mengandung cabai
    Capsaicin adalah sebuah senyawa kimia yang terkandung dalam cabai yang dipercaya dan sudah terbukti efektif membantu membersihkan rongga hidung. Ketika flu mulai menyerang, cobalah mengkonsumsi sup dengan taburan lada atau makanan yang mengandung cabai. Tapi ingat, jangan terlalu banyak, nanti bukannya flunya sembuh malah sakit perut hehe.
  11. Konsumsi Rempah-rempah Yang Rasanya Hangat
    Terakhir anda juga bisa mencoba memakan rempah-rempah yang rasanya hangat seperti, kencur, jahe, kemangi, sreh. Atau bisa juga semua rempah-rempah berikut di satukan dan direbus dengan air secukupnya, lalu minum air rebusannya.
  12. Campuran Madu dan Jahe
    Semua orang pasti sudah tahu madu. Selain rasanya yang enak, madu ini juga kaya akan manfaat yang diantaranya juga bermanfaat dalam mengatasi penyakit flu atau pilek. Caranya, ambil 2 ruas jahe, kemudian parut dan campurkan dengan madu. Lalu anda makan 3x sehari. Insyaalloh flu anda akan sembuh.
sumber : http://inkesehatan.blogspot.co.id/2013/11/12-tips-cara-mengatasi-flu-atau-pilek.html

MECOBALAMIN



MECOBALAMIN
MECOBALAMIN
KAPSUL dan INJEKSI
KOMPOSISI
MECOBALAMIN 250 μg Kapsul
Tiap kapsul mengandung Mecobalamin 250 μg
MECOBALAMlN 500 μg Kapsul
Tiap kapsul mengandung Mecobalamin 500 μg
MECOBALAMlN 500 μg Injeksi
Tiap ml mengandung Mecobalamin 500 μg
Indikasi
Neuropati perifer dan anemia megaloblastik yang disebabkan defisiensi vitamin B12.
FARMAKOLOGI
Secara biokimia, Mecobalamin adalah koenzim yang mengandung vitamin B12 yang ikut berpartisipasi dalam reaksi transmetilasi. Mecobalamin adalah homolog vitamin B12 yang paling aktif di dalam tubuh. Mecobalamin bekerja dengan memperbaiki jaringan syaraf yang rusak. Mecobalamin juga terlibat dalam maturasi eritroblast, mempercepat pembelahan eritroblast dan sintesis heme sehingga dapat memperbaiki status darah pada anemia megaloblastik. Uji klinis tersamar ganda menunjukkan bahwa Mecobalamin tidak hanya efektif untuk anemia megaloblastik, namun juga untuk neuropati perifer.
Dosis DAN CARA PEMBERIAN
Kapsul:
Sehari 3 kali 2 kapsul 250 μg atau sehari 3 kali 1 kapsul 500 μg.
Dosis disesuaikan dengan umur pasien dan berat-ringannya kasus.
Injeksi:
1 ampul yang setara dengan 500 μg Mecobalamin, diberikan secara IM atau IV 3 kali seminggu.
Efek Samping
Anoreksia, mual, diare atau gangguan saluran cerna lainnya dapat timbul setelah penggunaan.
PERINGATAN DAN Perhatian
Hentikan pengobatan bila tidak ada respon setelah pemberian Mecobalamin selama beberapa bulan.
KONTRAIndikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap Mecobalamin.
PENYIMPANAN
MECOBALAMIN 250 μg dan 500 μg Kapsul
Simpan pada suhu kamar (dibawah 30°C), terlindung dari cahaya dan kelembaban.
MECOBALAMIN 500 μg Injeksi
Simpan pada suhu kamar (dibawah 30°C), terlindung dari cahaya.
Kemasan
MECOBALAMIN 250 μg
Kapsul Dus, 10 blister @ 10 kapsul
No. Reg. : GKL0633509701A1
MECOBALAMIN 500 μg Kapsul
Dus, 10 blister @ 10 kapsul
No. Reg. : GKL0633509701B1
MECOBALAMIN 500 μg
Injeksi Dus, 10 ampul @ 1 ml
No. Reg. : GKL0633518243A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh:
NOVELL
PHARMACEUTICAL
LABORATORIES
BOGOR-INDONESIA
Produsen dan klasifikasi obat MECOBALAMIN: ,
sumber : http://www.farmasi-id.com/mecobalamin/

Gejala Kekurangan Vitamin C Dalam Tubuh

Vitamin C adalah nutrisi yang sangat penting bagi tubuh karena fungsinya yang sangat besar bagi kesehatan. Fungsi vitamin C antara lain meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah flu. Kekurangan vitamin C dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

Penyakit yang paling umum terjadi akibat kekurangan vitamin C adalah penyakit kudis yang terjadi karena tubuh kekurangan kolagen sebagai akibat rendahnya kadar vitamin C. Sariawan, gusi berdarah dan kulit kering juga merupakan indikasi tubuh kekurangan vitamin C.

Vitamin C
Para peneliti juga telah mempelajari kaitan antara defisiensi vitamin C dengan masalah neurologis. Masalah neurologis, fisiologis dan psikologis yang ekstrim akibat kekurangan vitamin C tersebut berangsur-angsur membaik setelah kebutuhan vitamin C terpenuhi dengan meningkatkan asupannya. Obat yang paling sederhana adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, lemon, limau, kubis, kembang kol, asparagus, brokoli dan lainnya.

Gejala Kekurangan Vitamin C


Selain beberapa hal di atas, tubuh yang kekurangan vitamin C juga dapat ditandai oleh gejala seperti berikut ini:

1. Kekurangan energi yang kronis, kelemahan dan depresi
Kekurangan vitamin C bahkan juga dapat mempengaruhi kekuatan tulang. Tingkat vitamin C yang rendah juga dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.

2. Pendarahan gusi, gigi tanggal, atau gingivitis
Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan kolagen yang diperlukan untuk membangun dan memelihara jaringan gigi dan gusi. Vitamin C sangat diperlukan oleh tubuh untuk mensintesis kolagen.

3. Perubahan suasana hati
Orang yang kekurangan vitamin C, moodnya mudah sekali berubah-ubah, gampang emosi, dan mudah marah.

4. Kulit memar
Kulit yang mudah memar dan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih, bisa menjadi indikasi kekurangan vitamin C. Lambatnya penyembuhan luka ringan secara alami oleh tubuh juga menunjukkan bahwa kadar vitamin C dalam tubuh kurang memadai.

5. Nyeri sendi
Nyeri sendi atau tungkai yang kronis merupakan tanda-tanda kain yang mengindikasikan bahwa tubuh kekurangan vitamin C. Kadang-kadang penyakit kudis yang parah juga dapat menyebabkan pendarahan di dalam sendi dan menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan.

6. Anemia
Anemia adalah tanda lain dari kemungkinan kekurangan vitamin C. Orang yang kekurangan vitamin C juga gampang jatuh sakit karena sistem kekebalan tubuhnya melemah.

Oke, itu dia beberapa gejala akibat kekurangan vitamin C dalam tubuh. Jangan lupa baca juga artikel mengenai gejala kelebihan vitamin C yang sudah kami publikasikan sebelumnya. 
sumber : http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/gejala-kekurangan-vitamin-c-dalam-tubuh.html

Gejala Kanker Otak dan Penyebab Tumor Otak

Tumor otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada otak. Banyak jenis tumor yang berbeda-beda. Beberapa tumor otak bukan merupakan kanker (jinak) dan beberapa tumor otak lainnya adalah kanker (ganas). Tumor otak dapat berasal dari otak (tumor otak primer) atau kanker yang berasal dari bagian tubuh lain dan merambat ke otak (tumor otak sekunder / metastatik).

Gejala Kanker Otak
Gambar dari healthinessbox.wordpress.com

Gejala Kanker Otak atau Tumor Otak


Tanda dan gejala umum tumor otak atau kanker otak dapat berupa :

  • Muncul sakit kepala atau perubahan pola sakit kepala
  • Sakit kepala secara bertahap menjadi makin sering dan makin parah
  • Mual atau muntah tanpa sebab
  • Masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, dan lain-lain
  • Secara bertahap hilang sensasi atau gerakan tangan atau kaki
  • Sulit menjaga keseimbangan
  • Sulit berbicara
  • Kebingungan terhadap persoalan sehari-hari
  • Perubahan kepribadian atau kebiasaan
  • Kejang, khususnya pada seseorang yang tidak pernah mengalami kejang
  • Masalah pendengaran

Penyebab & Faktor Risiko Kanker Otak


Apa saja penyebab kanker otak?

Faktor dari dalam


Maksudnya faktor yang datang dari dalam diri sendiri atau faktor dari keturunan. Apabila ada salah satu sanak saudara anda yang punya riwayat penderita kanker otak, maka kemungkinan juga anda juga bisa terkena penyakit kanker otak. Kemudian sebab terjadinya kanker otak juga dikarenakan benturan kepala yang pernah dialami si penderita, sehingga benturan ini menyebabkan perasaan trauma pada jaringan otak dan penyebab tumbuhnya jaringan abnormal pada otak yang kemudian berkembang menjadi kanker otak.

Faktor dari luar


Faktor dari luar bisa berasal pengaruh obat-obatan tertentu yang sering diminum terus menerus, merokok, makanan yang berlemak, bahan karsiogenik seperti minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang termakan serta paparan radiasi dalam gelombang tertentu dapat memicu berkembangnya sel kanker.

Tumor otak primer


Tumor otak primer dapat berasal dari otak itu sendiri atau jaringan yang menutup otak, seperti membran meninges, syaraf tengkorak, kelenjar pituitary atau kelenjar pineal. Tumor otak primer dimulai ketika sel normal mengalami mutasi pada DNA-nya. Mutasi ini menyebabkan sel tumbuh secara tidak terkendali dan tetap hidup saat sel yang lain mati.

Ada beberapa jenis tumor otak primer. Masing-masing dinamakan berdasarkan sel yang terkain. Antara lain:
  • Acoustic neuroma (schwannoma)
  • Astrocytoma, juga dikenal dengan nama glioma, yang terdiri dari anaplastic astrocytoma dan glioblastoma
  • Ependymoma
  • Ependymoblastoma
  • Germ cell tumor
  • Medulloblastoma
  • Meningioma
  • Neuroblastoma
  • Oligodendroglioma
  • Pineoblastoma

Tumor otak sekunder / metastatik


Tumor otak sekunder / metastatik adalah tumor yang dihasilkan dari kanker yang berasal dari bagian tubuh lain dan kemudian merambat ke otak. Tumor otak sekunder paling sering terjadi pada orang yang memiliki catatan dengan kanker. Tapi dapat juga terjadi walaupun jarang, tumor otak metastatik merupakan tanda awal kanker yang dimulai dari bagian tubuh lainnya.

Kanker apapun dapat menyebar ke otak, tapi jenis yang paling umum antara lain:

Faktor risiko


Faktor risiko tumor otak antara lain:
  • Ras. Tumor otak terjadi paling sering pada orang yang berkulit putih, kecuali meningioma.
  • Usia. Risiko tumor otak meningkat seiring usia.
  • Terkena radiasi. Contohnya radiasi untuk pengobatan kanker.
  • Terkena zat kimia saat bekerja.
  • Catatan keluarga dengan tumor otak.

Cara Mencegah Kanker Otak


Menurut para ahli, penyakit berbahaya ini dapat dicegah dengan cara gaya hidup yang sehat. Berikut langkah-langkah mencegah kanker otak.
  • Jangan sampai kepala Anda terbentur atau mengalami trauma. Hindari aktivitas yang berisiko tinggi seperti tinju. Selalu gunakan helm saat naik sepeda motor.
  • Perbanyak makan buah-buahan yang mengandung antioksidan seperti kurma, jeruk, kismis, strawberry, buah plum dan anggur merah. Zat antioksidan akan melancarkan peredaran darah dari dan ke otak sehingga mencegah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.
  • Jangan merokok.
  • Perbanyak makan makanan berserat, jauhi makanan berlemak.
  • Hindari bahan karsiogenik, misalnya minyak goreng yang dipakai berulang-ulang.
  • Jauhi benda dengan kadar radiasi tinggi karena paparan radiasi dalam level tertentu dapat memicu perkembangan sel abnormal. Jika menelepon menggunakan handphone, gunakan handsfree agar ada jarak antara ponsel dengan kepala (otak) sehingga mengurangi kadar panas dan radiasi.
  • Gaya hidup sehat. Tidur yang cukup. Rutin olahraga agar ada sirkulasi darah ke otak.
  • Hindari pikiran yang dapat menyebabkan stress.

Menghindari penggunaan bahan kimia

Bahan kimia dan paparan radiasi kimia berpotensi besar terhadap kerusakan otak seseorang, sehingga Anda disarankan untuk menghindari prosedur yang berkaitan dengan bahan kimia. Bahan kimia yang akrab dengan kehidupan Anda sehari-hari adalah vinil klorida yang digunakan dalam plastik, formalin yang digunakan sebagai pengawet, dan acrylontrile digunakan dalam industri tekstil. Pancaran radiasi dari reaktor nuklir juga dapat menyebabkan kanker otak. Orang yang pekerjaannya mengharuskan untuk berinteraksi dengan bahan kimia dan nuklir, harus rutin melakukan pengujian terhadap kanker otak ke dokter.

Makan makanan anti kanker

Bawang putih dan makanan yang mengandung asam lemak omega 3 membantu dalam pencegahan kanker otak. Bawang putih mengandung substansi anti kanker yang dapat membantu mengontrol kecenderungan kanker dalam sel-sel tubuh Anda.

Hindari rokok dan alkohol

Salah satu penyebab utama semua jenis kanker adalah kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol. Kanker dapat menyebar ke setiap bagian tubuh, misalnya kanker paru-paru juga dapat menyebar ke otak dan mengakibatkan kanker otak. Jadi, hindari kebiasaan merokok dan minum untuk menghentikan pertumbuhan kanker otak dalam tubuh Anda.
itulah penjelasan mengenai pencegahan penyakit kanker, semoga bermanfaat. 
sumber : http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/gejala-kanker-otak-dan-penyebab-tumor.html

Gejala Anemia, Penyebab, Faktor Risiko dan Pencegahan

Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Gejala Anemia
Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekuranga oksigen guna mengahasilkan energi. Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak mata.

Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat besi, pendarahan usus, pendarahan, genetik, kekurangan vitamin B12, kekuarangan asam folat, gangangguan sunsum tulang.

Gejala Anemia (Kurang Darah)


Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia, seperti dilansir Boldsky.

1. Kelopak Mata Pucat

Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.

2. Sering Kelelahan

Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.

3. Sering Mual

Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.

4. Sakit kepala

Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.

5. Ujung Jari Pucat

Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika Anda mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.

6. Sesak napas

Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.

7. Denyut Jantung Tidak Teratur

Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.

8. Wajah Pucat

Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi putih kekuningan.

9. Rambut rontok

Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.

10. Menurunnya Kekebalan Tubuh

Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau kelelahan.

Penyebab & Faktor Risiko


Darah terdiri dari plasma dan sel. Ada tiga jenis sel darah:
  1. Sel darah putih (leukosit). Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.
  2. Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu membekukan darah saat terluka.
  3. Sel darah putih (eritrosit). Sel darah merah ini membawa oksigen dari paru-paru melalui aliran darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.

Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk berfungsi. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang merupakan protein yang kayak dengan zat besi yang memberikannya warna merah.

Banyak sel darah diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Untuk dapat memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, tubuh anda membutuhkan zat besi, mineral, protein dan vitamin lainnya dari makanan yang anda makan.

Penyebab Anemia (Kurang Darah)


Anemia terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu sedikit sel darah merah, kehilangan terlalu banyak sel darah merah atau mematikan sel darah merah lebih banyak daripada menggantinya. Beberapa jenis anemia dan penyebabnya adalah:

Iron deficiency anemia
Penyebab anemia jenis ini adalah kekurangan zat besi di tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak akan memproduksi cukup hemoglobin untuk sel darah merah.

Vitamin deficiency anemia
Sebagai tambahan dari zat besi, tubuh juga membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk menghasilkan cukup sel darah merah. Asupan makanan yang rendah zat tersebut dan nutrisi penting lain dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Sebagai tambahan, beberapa orang tidak dapat dengan efektif menyerap vitamin B-12.

Anemia of chronic disease
Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi produksi sel darah merah, menghasilkan anemia kronis. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan anemia.

Aplastic anemia
Jenis ini sangat jarang terjadi dan merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan ketiga jenis sel darah. Penyebabnya tidak diketahui.

Anemias associated with bone marrow disease
Kondisi seperti leukemia dan myelodysplasia dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan produksi darah di sumsum tulang belakang berkurang.

Hemolytic anemias
Ini terjadi ketika sel darah merah hancur lebih cepat dan sumsum tulang belakang tidak mampu mengimbanginya dengan menghasilkan sel darah merah pengganti. Penyakit tertentu seperti gangguan pada darah dapat menjadi penyebab. Serta gangguan autoimun tubuh dapat menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah sehingga menghancurkan sel darah merah.

Sickle cell anemia
Jenis anemia ini disebabkan oleh kecacatan bentuk hemoglobin yang membuat sel darah merah terbentuk seperti sabit. Sel darah merah ini mati secara prematur dan menyebabkan kondisi kronis kurangnya sel darah merah.

Anemia lain
Anemia jenis ini berbeda dari yang lain, antara lain thalassemia dan anemia yang disebabkan oleh kecacatan hemoglobin.

Faktor risiko terkena anemia


Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain:
  • Rendahnya asupan gizi pada makanan.
  • Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil.
  • Menstruasi.
  • Kehamilan.
  • Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.
  • Faktor keturunan.

Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat dan kurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.

Pencegahan Penyakit Anemia


Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang mengandung:

1. Zat besi

Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.

2. Folat

Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan, sereal dan pasta.

3. Vitamin B-12

Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.

4. Vitamin C

Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri.

Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi yang cukup juga penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.

sumber : http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/gejala-anemia-penyebab-faktor-risiko.html

penyakit alzheimer-alodokter


Penyakit Alzheimer


Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia paling umum yang awalnya ditandai oleh melemahnya daya ingat, hingga gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran, persepsi, dan berbahasa. Pada penderita Alzheimer, gejala berkembang secara perlahan-lahan seiring waktu. Misalnya yang diawali dengan sebatas lupa soal isi percakapan yang baru saja dibincangkan atau lupa dengan nama obyek dan tempat, bisa berkembang menjadi disorientasi dan perubahan perilaku. Perubahan perilaku dalam hal ini seperti menjadi agresif, penuntut, dan mudah curiga terhadap orang lain. Bahkan jika penyakit Alzheimer sudah mencapai tingkat parah, penderita dapat mengalami halusinasi, masalah dalam berbicara dan berbahasa, serta tidak mampu melakukan aktivitas tanpa dibantu orang lain.
Meski penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, para ahli percaya bahwa penyakit Alzheimer pada umumnya terjadi akibat meningkatnya produksi protein dan khususnya penumpukan protein beta-amyloid di dalam otak yang menyebabkan kematian sel saraf.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer, di antaranya adalah pertambahan usia, cidera parah di kepala, riwayat kesehatan keluarga atau genetika, dan gaya hidup.
Penyakit Alzheimer rentan diidap oleh orang-orang yang telah berusia di atas 65 tahun dan sebanyak 16 persen diidap oleh mereka yang usianya di atas 80 tahun.
Meski begitu, penyakit yang menjangkiti lebih banyak wanita ketimbang laki-laki ini juga dapat dialami oleh orang-orang yang berusia antara 40 hingga 65 tahun. Diperkirakan sebanyak 5 persen penderita Alzheimer terjadi pada kisaran usia tersebut.

Diagnosis dan pengobatan penyakit Alzheimer

Penderita Alzheimer umumnya hidup sekitar delapan hingga sepuluh tahun setelah gejala muncul, namun ada juga beberapa penderita lainnya yang bisa hidup lebih lama dari itu. Meski penyakit Alzheimer belum ada obatnya, ragam pengobatan yang ada saat ini bertujuan untuk memperlambat perkembangan kondisi serta meredakan gejalanya.
Karena itu segera temui dokter jika daya ingat Anda mengalami perubahan atau Anda khawatir mengidap demensia. Jika penyakit Alzheimer dapat terdiagnosis sejak dini, maka Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan persiapan serta perencanaan untuk masa depan, dan yang lebih terpenting lagi, Anda akan mendapatkan penanganan lebih cepat yang dapat membantu.
Tidak ada tes khusus untuk membuktikan seseorang mengalami Alzheimer. Dalam mendiagnosis penyakit Alzheimer, dokter akan bertanya seputar masalah dan gejala yang dialami pasien. Tes medis mungkin akan dilakukan untuk memastikan kondisi yang dialami pasien bukan karena penyakit lain.
Selain dengan pemberian obat-obatan, penyakit Alzheimer juga dapat ditangani secara psikologis melalui stimulasi kognitif guna memperbaiki ingatan si penderita, memulihkan kemampuannya dalam berbicara maupun dalam memecahkan masalah, serta membantunya hidup semandiri mungkin.

Pencegahan penyakit Alzheimer

Karena penyebab pastinya belum diketahui, sulit untuk mencegah penyakit ini secara pasti. Namun, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mempertahankan kesehatan dan fungsi otak, di antaranya dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, tidak merokok, membatasi konsumsi alkohol, serta rutin memeriksakan diri ke dokter seiring pertambahan usia.

sumber :http://www.alodokter.com/penyakit-alzheimer

Kenali Ciri-Ciri Kanker Servik Stadium Awal Sejak Dini


Kenali Ciri-Ciri Kanker Servik Stadium Awal Sejak Dini

Mengenali ciri-ciri kanker servik sejak dini adalah salah satu langkah pencegahan lebih lanjut, apabila ternyata Anda sudah terlanjur mengidap penyakit kanker ini meskipun baru stadium awal. Pasalnya cara pencegahan yang paling awal tentunya adalah dengan selalu menjaga kesehatan tubuh, terutma di area kewanitaan. Khususnya para wanita, salah satu penyakit jenis kanker yang satu ini adalah penyakit yang sangat ditakuti dan dihindari. Hal ini dikarenakan kanker serviks sendiri termasuk salah satu penyebab kematian tertinggi para wanita di dunia. Apa sebenarnya penyakit kanker servik ini? Sesuai dengan namanya, kanker ini menyerang di bagian servik atau mulut rahim. Dan tentu saja penyakit ini hanya bisa diderita oleh wanita saja. Di Indonesia sendiri cukup banyak penderita kanker servik, bahkan menurut data dari beberapa sumber dikatakan bahwa sepertiga penderita penyakit kanker di Indonesia adalah penderia kanker servik. Nah, untuk mengetahui tentang penyebab kanker servik, ciri ciri kanker serviks stadium awal, dan beberapa hal tentang kanker servik lainnya, simak ulasannya berikut ini.

Mengetahui Penyebab Utama Kanker Servik

Layaknya semua penyakit yang ada di dunia ini, pasti ada pemicu yang bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit tersebut. Nah, sebelum kita mengetahui apa saja ciri ciri kanker servik yang biasanya dialami oleh para penderita penyakit yang satu ini, Anda juga harus mengetahui apa penyebab utamanya. Tujuannya tentu saja untuk membuat para pembaca terutama para wanita bisa lebih waspada dan tidak sembarangan menjaga kesehatan organ kewanitaan agar tidak terkena kanker servik. Kanker yang satu ini menyerang di bagian leher rahim atau bagian pintu masuk ke rahim.
Untuk penyebab penyakit kanker servik sendiri, sebenarnya disebabkan oleh infeksi virus yang bernama Human Papilloma Virus (HPV). Akan tetapi untuk jenis virus HPV yang biasanya bisa mengakibatkan bagi para wanita yang menderita kanker servik adalah jenis virsus HPV tipe 16 dan 18. Penyakit ini harus diwaspadai, karena ternyata virus HPV penyebab kanker servik ini bisa menyebar dan berpindah-pindah tempat dengan sangat mudah. Virus ini bisa berpindah ke tempat lain melalui perantara cairan, bahkan dengan hanya sentuhan kulit antara individu yang satu dengan yang lainnya. Faktor lain yang biasanya menjadi penyebab terinfeksinya seseorang dengan Human Papilloma Virus ini adalah WC yang jarang dibersihkan atau tidak dibersihkan dengan baik. Virus tersebut bisa saja sudah bersarang di WC tersebut dan bisa menginfeksi orang yang menggunakan WC tersebut. Berbahaya sekali, bukan?
Akan tetapi bukan hanya itu saja yang bisa membuat orang menderita kanker servik dan berbagai gejala kanker servik. Kebiasaan yang kurang baik ternyata juga bisa menjadi salah satu penyebab seseorang terjangkit penyakit yang satu ini. Bagi Anda para perokok terutama wanita, Anda harus sangat waspada karena Anda cukup berpotensi mengalami gangguan kesehatan yang cukup mengerikan ini. Efek terburuknya adalah kematian, loh. Selain itu bagi orang-orang yang kekurangan asupan vitamin C dan E serta asam folat juga cukup berisiko terkena kanker servik. Lalu bagaimana ciri-ciri kanker servik yang biasanya dialami oleh penderitanya? Berikut penjelasannya.

Gambaran Secara Umum Mengenai Ciri-Ciri Kanker Servik

Jika Anda mengetahui berbagai ciri ciri kanker serviks stadium awal, Anda pasti bisa menangani penyakit tersebut sejak awal dan tidak akan menjadi lebih parah lagi. Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang berbagai gejala penyakit yang satu ini, berikut penjelasannya.
Gejala kanker servik yang pertama mungkin adalah terjadinya perdarahan secara tidak normal pada organ kewanitaan Anda. Kondisi ini adalah gejala atau ciri fisik yang paling umum dialami oleh para wanita yang mnderita kanker servik. Di sini Anda harus bisa membedakan yang mana perdarahan karena menstruasi, perdarahan karena hubungan suami istri dan yang mana perdarahan yang terjadi secara tidak normal. Jika Anda merasakan bahwa perdarahan yang terjadi sudah tidak sewajarnya seperti yang biasa Anda alami, segera periksakan diri Anda ke dokter

sumber : http://dedaunan.com/kenali-ciri-ciri-kanker-servik-stadium-awal-sejak-dini/

.

TINDAKAN SYRINGOMYELIA

 

DEFINISI
Syringomyelia adalah pengembangan dari kista berisi cairan (syrinx) dalam sumsum tulang belakang. Seiring waktu, kista dapat membesar, merusak sumsum tulang belakang dan menyebabkan rasa sakit, kelemahan dan kekakuan, antara gejala lainnya.
Syringomyelia memiliki beberapa kemungkinan penyebab, meskipun sebagian besar kasus terkait dengan kondisi di otak, dengan jaringan yang menonjol ke dalam saluran tulang belakang (malformasi Chiari). Penyebab lain dari syringomyelia termasuk tumor sumsum, cedera saraf tulang belakang dan kerusakan yang disebabkan oleh peradangan di sekitar sumsum tulang belakang Anda.
Jika syringomyelia tidak menimbulkan masalah, pemantauan kondisi mungkin hanyalah yang diperlukan. Tetapi jika Anda terganggu oleh gejala, Anda mungkin perlu operasi.
GEJALA
Gejala Syringomyelia biasanya berkembang perlahan-lahan dari waktu ke waktu. Jika syringomyelia disebabkan oleh penonjolan jaringan otak ke saluran tulang belakang Anda (malformasi Chiari), gejala umumnya mungkin dimulai antara usia 25 dan 40tahun. Dalam beberapa kasus, batuk atau mengejan dapat memicu gejala syringomyelia, meskipun tidak menyebabkan syringomyelia.
Berikut adalah tanda dan gejala awal syringomyelia yang dapat mempengaruhi bagian belakang leher, bahu, lengan dan tangan pertama kali :
  • Kelemahan otot dan atrofi
  • Hilangnya refleks
  • Hilangnya kepekaan terhadap rasa sakit dan suhu
Tanda-tanda dan gejala syringomyelia lainnya, termasuk :
  • Kekakuan pada punggung, bahu, lengan dan kaki
  • Rasa sakit di leher, lengan dan punggung
  • Buang air besar dan masalah fungsi kandung kemih
  • Kelemahan otot dan kejang di kaki Anda
  • Nyeri wajah atau mati rasa
  • Kelengkungan tulang belakang (scoliosis)
Kapan Anda harus menemi dokter
Jika Anda memiliki salah satu tanda-tanda atau gejala yang berkaitan dengan syringomyelia, segera hubungi dokter. Karena banyak tanda-tanda dan gejala syringomyelia yang dapat dikaitkan dengan gangguan lain, evaluasi medis menyeluruh penting untuk diagnosis yang akurat.
Jika Anda mengalami cedera saraf tulang belakang, perhatikan dengan hati-hati untuk tanda-tanda dan gejala syringomyelia. Berbulan-bulan sampai beberapa tahun mungkin berlalu setelah cedera sebelum syringomyelia berkembang. Jika Anda memiliki gejala, ketika Anda pergi untuk evaluasi pastikan dokter tahu Anda memiliki cedera saraf tulang belakang.
PENYEBAB
Tidak diketahui secar jelas bagaimana dan mengapa syringomyelia terjadi. Ketika berkembang, cairan serebrospinal yaitu cairan yang mengelilingi, bantal dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang mengumpul dalam sumsum tulang itu sendiri, membentuk kista yang berisi cairan (syrinx).
Beberapa kondisi dan penyakit dapat menyebabkan syringomyelia, termasuk :
  • Malformasi Chiari, kondisi jaringan otak yang menonjol ke dalam saluran tulang belakang Anda
  • Meningitis, peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang
  • Tumor sumsum tulang, yang dapat mengganggu sirkulasi normal cairan serebrospinal
  • Kondisi yang hadir pada saat lahir, seperti sumsum tulang yang ditambatkan, suatu kondisi yang disebabkan ketika jaringan yang terpasang ke sumsum tulang belakang Anda membatasi gerakan
  • Cedera saraf tulang belakang, yang dapat menyebabkan gejala berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah cedera awal
KOMPLIKASI
Pada sebagian orang, syringomyelia bisa menjadi gangguan yang berkembang cepat dan menyebabkan komplikasi serius. Namun pada orang lain, mungkin ini hanya gejala gangguan lain dan tidak perlu perawatan.
Komplikasi yang mungkin terjadi sebagai pembesaran kista atau kerugian atau jika kerusakan saraf dalam sumsum tulang belakang Anda mencakup :
  • Scoliosis, yaitu lengkungan abnormal dari tulang belakang
  • Sakit kronis, kerusakan saraf tulang belakang yang dapat menyebabkan rasa sakit parah, kronis
  • Kesulitan Motorik, kelemahan dan kaku pada otot-otot kaki yang akhirnya dapat mempengaruhi gaya Anda berjalan
PERSIAPAN SEBELUM KONSULTASI
Anda mungkin akan memulai dengan melihat dokter keluarga Anda. Namun, dalam beberapa kasus ketika Anda menelepon untuk mengatur janji temu, Anda dapat dirujuk segera ke dokter yang terlatih dalam kondisi otak dan sistem saraf (saraf).
Karena waktu terbatas, dan karena sering ada banyak hal untuk dibicarakan, adalah baiknya untuk mempersiapakan diri. Berikut adalah beberapa informasi untuk membantu Anda bersiap-siap dan mengetahui apa yang bisa Anda harapkan dari dokter.
Apa yang dapat Anda lakukan
  • Menyadari batasan pra-janji. Pada saat Anda membuat janji temu, tanyakan apakah ada hal-hal yang perlu Anda lakukan sebelumnya, seperti membatasi diet Anda.
  • Tuliskan gejala yang Anda alami, termasuk apapun yang mungkin tampak tidak terkait dengan alasan konsultasi.
  • Menuliskan informasi penting mengenai pribadi Anda, termasuk tekanan, perubahan hidup, riwayat keluarga syringomyelia, dan operasi tulang belakang atau punggung atau cedera di masa lalu.
  • Buatlah daftar semua obat-obatan, vitamin atau suplemen yang Anda pakai.
  • Membawa informasi medis yang terkait. Jika Anda memiliki laporan medis masa lalu, scan MRI atau CT scan yang mungkin berhubungan dengan masalah Anda saat ini, bawalah saat berkonsultasi.
  • Ajaklah salah seorang naggota keluarga atau teman Anda saat berkonsultasi, karena mereka bisa membantu menyampaikan keluhan yang Anda lupakan dan mendengarkan semu informasi penting yang disampaikan oleh dokter.
  • Menuliskan pertanyaan untuk ditanyakan kepada dokter.
Waktu Anda dengan dokter terbatas, sehingga menyiapkan daftar pertanyaan akan membantu Anda berkonsultasi secara efektif. Urutkan pertanyaan dari yang paling penting. Untuk syringomyelia, beberapa pertanyaan dasar yang dapat Anda tanyakan kepada dokter meliputi :
  • Apa yang mungkin menyebabkan gejala atau kondisi saya?
  • Adakah kemungkinan penyebab lainya?
  • Apakah mungkin gejala saya akan membaik dengan sendirinya?
  • Jenis tes apa yang saya butuhkan?
  • Apakah kondisi saya mungkin hanya sementara atau kronis?
  • Apakah kondisi saya berhubungan dengan diet atau lingkungan saya?
  • Apa tindakan terbaik yang dapat Saya lakukan?
  • Adakah alternatif pendekatan utama yang Anda sarankan?
  • Apakah olahraga dapat membantu?
  • Saya memiliki kondisi kesehatan lainnya. Bagaimana cara dalam mengatasinya secara bersamaan?
  • Apakah ada batasan yang perlu Saya ikuti?
  • Apakah Saya harus melihat spesialis?
  • Apakah ada brosur atau bahan cetak lainya serta website yang dapat Saya pedomani di rumah?
Selain pertanyaan-pertanyaan yang sudah Anda siapkan, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan lainya selama konsultasi
Apa yang bisa Anda harapkan dari dokter
Dokter cenderung menanyakan beberapa pertanyaan. Jika Anda siap, Anda bisa membahas pertanyaan lain secara lebih mendalam. Dokter mungkin menanyakan:
  • Kapan Anda pertama kali mulai mengalami gejala-gejala ini?
  • Apakah gejala terjadi Anda secara terus-menerus atau hanya sesekali?
  • Seberapa parahkah gejala Anda?
  • Apa yang tampaknya mengurangi gejala Anda?
  • Apa yang tampaknya memperburuk gejala Anda?
 Apa yang dapat Anda lakukan untuk sementara
Hindari melakukan sesuatu yang tampaknya memperburuk gejala Anda. Bagi banyak orang dengan syringomyelia, lelah dapat memicu gejala, jadi cobalah untuk mengindari kegiatan yang melibatkan angkat berat atau mengejan. Dan juga, hindari meregangkan leher Anda secara tajam.
TES DAN DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosa syringomyelia, dokter akan memulai dengan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik lengkap. Dalam beberapa kasus, syringomyelia mungkin kebetulan ditemukan selama MRI tulang atau komputer tomography (CT) scan dilakukan untuk alasan lain.
Jika dokter mencurigai syringomyelia, Anda mungkin akan menjalani tes yang dapat meliputi :
  • Magnetic resonance imaging (MRI). MRI tulang belakang dan saraf tulang belakang adalah alat yang paling dapat diandalkan untuk mendiagnosis syringomyelia. MRI menggunakan gelombang radio dan Medan magnet yang kuat untuk menghasilkan gambar rinci tulang belakang dan saraf tulang belakang. Jika syrinx telah dikembangkan dalam sumsum tulang belakang Anda, dokter dapat melihat pada MRI. Dalam beberapa kasus, seorang spesialis akan menyuntikkan pewarna ke pembuluh darah di pangkal paha, yang berjalan melalui pembuluh darah tulang belakang Anda dan mengungkapkan tumor atau kelainan lainnya. MRI mungkin dilakukan berulang kali untuk memantau perkembangan syringomyelia.
  • Computerized tomography (CT) scan. Sebuah CT scan menggunakan serangkaian sinar-x untuk membuat tampilan rinci tulang belakang dan saraf tulang belakang. Sebuah CT scan dapat menunjukkan jika Anda memiliki tumor atau kondisi tulang belakang lainnya.
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
Pengobatan untuk syringomyelia tergantung pada keparahan dan perkembangan tanda dan gejala.
Pemantauan
Jika syringomyelia ditemukan pada MRI scan yang dilakukan untuk alasan yang tidak terkait, dan syringomyelia tidak menyebabkan tanda-tanda atau gejala, pemantauan dengan MRI periodik dan tes neurologis mungkin hanyalah yang diperlukan. Dalam kasus yang jarang, syrinx dapat diatasi sendiri tanpa pengobatan.
Operasi
Jika syringomyelia menyebabkan tanda-tanda dan gejala yang mengganggu kehidupan sehari-hari, atau jika tanda-tanda dan gejala memburuk dengan cepat, dokter biasanya akan menyarankan operasi.
Tujuan pembedahan adalah untuk menghilangkan tekanan syrinx pada saraf tulang belakang Anda dan untuk memulihkan aliran cairan serebrospinal seperti normal. Jenis operasi yang Anda perlukan tergantung pada penyebab syringomyelia.
Beberapa jenis pilihan operasi tersedia untuk mengurangi tekanan pada otak dan sumsum tulang belakang. Tujuan dari operasi ini adalah untuk memperbaiki gejala dan fungsi sistem saraf (saraf). Jenis operasi meliputi:
  • Mengobati malformasi Chiari. Jika syringomyelia disebabkan oleh malformasi Chiari, dokter dapat merekomendasikan operasi yang melibatkan memperbesar pembukaan di dasar tengkorak Anda (suboccipital craniectomy) dan memperluas otak Anda (dura mater). Operasi ini dapat mengurangi tekanan pada otak dan sumsum, memulihkan aliran normal cairan serebrospinal, dan mungkin memperbaiki atau menyelesaikan syringomyelia.
  • Pengeringan syrinx. Untuk mengalirkan syrinx, dokter bedah akan memasukkan sebuah sistem drainase, yang disebut shunt. Ini terdiri dari sebuah tabung fleksibel dengan katup yang membuat cairan dari syrinx mengalir ke arah yang diinginkan. Salah satu ujung pipa ditempatkan di syrinx, dan yang lainnya ditempatkan di area lain dari tubuh seperti perut Anda.
  • Menghapus obstruksi. Jika sesuatu dalam sumsum, seperti tumor atau pertumbuhan tulang, menghambat aliran normal cairan serebrospinal, pembedahan mengeluarkan obstruksi dapat mengembalikan aliran normal dan memungkinkan cairan mengalir dari syrinx.
  • Memperbaiki kelainan. Jika kelainan tulang belakang menghambat aliran normal cairan serebrospinal, operasi untuk memperbaiki itu seperti melepaskan sumsum tulang belakang yang ditambatkan, dapat memulihkan aliran cairan yang tidak normal dan memungkinkan syrinx untuk mengalir.
Operasi tidak selalu efektif memulihkan aliran cairan serebrospinal dan syrinx mungkin tetap, meskipun upaya untuk mengalirkan fluida sudah dilakukan.
Perawatan Tindak lanjut
Perawatan tindak lanjut setelah operasi sangat penting karena syringomyelia mungkin kambuh. Anda akan memerlukan pemeriksaan rutin dengan dokter Anda, termasuk MRI periodik, untuk menilai hasil dari operasi.
Syrinx dapat tumbuh dari waktu ke waktu, memerlukan perawatan tambahan. Bahkan setelah pengobatan, beberapa tanda dan gejala syringomyelia mungkin menetap, sehingga syrinx dapat menyebabkan kerusakan permanen sumsum tulang dan saraf.
GAYA HIDUP DAN PERAWATAN DI RUMAH
Mengambil langkah-langkah berikut dapat membantu mengurangi efek syringomyelia pada kehidupan sehari-hari Anda.
Hindari kegiatan yang mungkin membuat gejala memburuk
Jika Anda didiagnosa dengan syringomyelia, hindari aktivitas apapun yang melibatkan angkat berat, lelah atau meletakkan kekuatan yang berlebihan pada tulang belakang.
 Pertimbangkan terapi fisik
Jika syringomyelia menyebabkan masalah-masalah neurologis yang berkelanjutan yang mengurangi mobilitas dan aktivitas, seperti kelemahan otot, nyeri, kelelahan atau kekakuan, terapis fisik mungkin mampu menciptakan program latihan untuk Anda yang dapat membantu mengurangi gejala-gejala ini.
Bicarakan dengan dokter tentang terapis fisik di daerah Anda yang memiliki keahlian dalam kondisi neurologis.
Mengelola sakit kronis
Sakit kronis dapat menjadi masalah dengan syringomyelia. Jika Anda mengalami sakit kronis, berbicaralah dengan dokter Anda tentang pilihan pengobatan. Banyak pusat-pusat medis yang memiliki dokter yang mengkhususkan diri dalam pengelolaan rasa sakit.
Seringkali, pendekatan yang paling tepat untuk pengobatan sakit kronis karena syringomyelia adalah memiliki tim perawatan kesehatan yang mencakup ahli bedah saraf, ahli saraf, dokter spesialis rehabilitasi dan seorang dokter manajemen rasa sakit yang dapat bekerja sama untuk membuat rencana yang sesuai untuk situasi Anda.

CARA MENGATASI DAN DUKUNGAN
Hidup dengan syringomyelia dan komplikasinya bisa sangat sulit. Anda mungkin merasa seolah-olah syringomyelia mempengaruhi setiap aspek kehidupan Anda dan akan senang untuk tidak berpikir tentang hal itu, terutama jika Anda memiliki pengingat konstan, seperti sakit kronis atau masalah saraf.
Ini mungkin membiarkan Anda merasa cemas atau tertekan dan akhirnya dapat mempengaruhi hubungan Anda dengan teman dan keluarga, kinerja kerja Anda, dan secara keseluruhan kualitas hidup Anda.
Memiliki seseorang untuk diajak berbicara atau bersandar adalah hal yang sangat penting. Apakah itu seorang teman terpercaya, konselor atau terapis, Anda mungkin menemukan dorongan dan kenyamanan dengan pendengar yang baik.
Sumber dukungan dan informasi lain mungkin berupa kelompok pendukung syringomyelia. Dokter dapat merekomendasikan kelompok lokal, atau Anda dapat menemukan kelompok online. Dukungan kelompok menyediakan forum untuk berbagi pengalaman dan bisa menjadi sumber informasiv, menawarkan tips berguna untuk orang dengan syringomyelia.


 Hidrosefalus

Hidrosefalus adalah penyakit yang menyerang organ otak. Penderita hidrosefalus mengalami penumpukan cairan di dalam otak yang berakibat pada meningkatnya tekanan pada otak. Jika tidak segera ditangani, tekanan ini dapat merusak jaringan dan melemahkan fungsi otak.
hidrosefalus-alodokter
Hidrosefalus dapat dialami oleh orang-orang pada segala usia, namun umumnya penyakit ini diderita oleh bayi dan manula. Berdasarkan gejalanya, penyakit hidrosefalus dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis.
  • Hidrosefalus kongenital. Kondisi ini terjadi sejak bayi baru dilahirkan. Bayi yang mengalami hidrosefalus bawaan, kepalanya akan terlihat sangat besar. Ubun-ubun atau fontanel mereka akan tampak menggelembung dan menegang. Dikarenakan kulit kepala bayi masih tipis, maka penggelembungan tersebut membuat urat-urat kepala menjadi terlihat dengan jelas. Bayi-bayi dengan hidrosefalus, memiliki mata yang terlihat seperti memandang ke bawah dan otot-otot kaki terlihat kaku, serta rentan mengalami kejang. Gejala-gejala hidrosefalus bawaan lainnya adalah mudah mengantuk, mual, rewel, dan susah makan.
  • Hidrosefalus yang didapat atau acquired. Kondisi ini diderita oleh anak-anak dan orang dewasa. Selain penderita akan mengalami mual dan nyeri leher, nyeri kepala juga akan muncul. Nyeri kepala ini biasanya sangat terasa di pagi hari, setelah bangun tidur. Gejala lain dari hidrosefalus tipe ini adalah mengantuk, penglihatan buram, bingung, sulit menahan kemih atau menahan buang air besar, dan sulit berjalan. Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat menyebabkan koma, bahkan kematian.
  • Hidrosefalus dengan tekanan normal. Kondisi ini umumnya dialami oleh manula. Penderita akan kesulitan menggerakkan kaki, sehingga beberapa dari mereka terpaksa menyeret kaki agar dapat berjalan. Gejala lainnya adalah kacaunya kendali kemih yang ditandai dengan sulit menahan kencing atau sering merasa ingin kencing. Selain fisik, hidrosefalus tekanan normal juga berdampak kepada kemampuan berpikir penderita. Mereka akan sulit mencerna informasi dan lambat dalam menanggapi situasi atau pertanyaan.
Segera periksakan bayi, anak, atau diri Anda sendiri ke dokter jika melihat atau merasakan gejala-gejala hidrosefalus. Terutama pada bayi yang menderita hidrosefalus bawaan, jika tidak ditangani dengan tepat, dalam jangka panjang kondisi ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti:
  • Gangguan koordinasi.
  • Epilepsi
  • Gangguan penglihatan.
  • Penurunan daya ingat.
  • Kesulitan belajar..
  • Gangguan bicara.
  • Sulit berkonsentrasi dan perhatian mudah teralih.

Penyebab hidrosefalus

Di dalam otak kita terdapat cairan yang dinamakan serebrospinal. Cairan ini berfungsi sebagai penyedia nutrisi yang dibutuhkan otak agar bisa terus bekerja dengan baik. Cairan ini juga berfungsi sebagai pembersih limbah yang berasal dari metabolisme otak, melindungi otak dari cedera, menjaga agar otak tetap mengapung pada posisinya, dan mencegah terjadinya perubahan tekanan pada otak.
Tiap harinya jaringan pelapis otak secara rutin memproduksi cairan serebrospinal. Cairan yang sudah tidak terpakai kemudian dibuang dari tubuh setelah diserap oleh pembuluh darah.
Meski bermanfaat bagi kesehatan otak, cairan serebrospinal bisa menjadi bumerang dan berbalik merugikan otak. Kondisi ini terjadi jika jumlah cairan yang diproduksi lebih besar dibandingkan yang dibuang. Inilah yang disebut sebagai hidrosefalus, yaitu meningkatnya volume cairan serebrospinal di dalam otak.
Beberapa pemicu terjadinya penyakit hidrosefalus antara lain:
  • Buruknya mekanisme penyerapan cairan akibat radang atau cedera pada otak.
  • Terhambatnya aliran cairan serebrospinal akibat kelainan pada sistem saraf.
  • Infeksi janin saat masih di dalam kandungan yang menyebabkan radang pada jaringan otak janin.
  • Pendarahan di dalam otak.
  • Tumor otak.
  • Cedera parah di kepala.
  • Penyakit stroke.

Diagnosis hidrosefalus

Pemeriksaan penyakit hidrosefalus biasanya dilakukan oleh seorang dokter ahli saraf. Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan sederhana, seperti memeriksa ciri-ciri fisik, koordinasi dan keseimbangan pasien, memeriksa daya pendengaran, daya penglihatan, daya indera peraba, dan memeriksa tonus, kekuatan, serta refleks otot. Terdapat juga kemungkinan bahwa dokter akan memeriksa kondisi psikologis penderita.
Untuk lebih memastikan adanya penumpukan cairan serebrospinal di dalam otak atau memastikan apakah ada kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa dengan hidrosefalus, dokter dapat melakukan pemindaian otak. Prosedur tersebut dilakukan dengan:
  • CT scan. Biasanya digunakan sebagai pemeriksaan darurat terhadap penyakit hidrosefalus. Melalui CT scan, gambar otak secara potong lintang dapat dihasilkan dengan teknologi X-ray.
  • MRI scan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapatkan gambar otak secara rinci dengan menggunakan medan magnetik dan gelombang radio.
  • USG. Pemeriksaan ini relatif aman dan rendah risiko. Karena itu, USG sering dijadikan sebagai pemeriksaan awal untuk mendeteksi hidrosefalus pada janin atau bayi yang sudah lahir.

Pengobatan hidrosefalus

Pengobatan utama hidrosefalus adalah melalui operasi dengan tujuan membuang kelebihan cairan serebrospinal di dalam otak. Salah satu jenis operasi untuk menangani hidrosefalus adalah operasi pemasangan shunt.
Shunt merupakan alat khusus berbentuk selang yang dipasangkan oleh ahli bedah ke dalam kepala dengan tujuan mengalirkan cairan otak ke bagian tubuh lain untuk selanjutnya diserap oleh pembuluh darah. Bagian tubuh yang sering dipilih sebagai rute aliran cairan serebrospinal adalah rongga perut. Shunt dilengkapi dengan katup yang berfungsi mengendalikan aliran agar keberadaan cairan serebrospinal di dalam otak tidak surut terlalu cepat.
Shunt yang dipasangkan pada bayi dan anak-anak umumnya perlu diganti seiring pertumbuhan untuk menyesuaikan dengan badan mereka yang makin besar. Diperkirakan sebanyak dua kali prosedur pemasangan shunt akan dilakukan pada anak-anak sebelum mereka menginjak usia 10 tahun.
Jenis operasi penanganan hidrosefalus lainnya adalah endoscopic third ventriculostomy atau disingkat ETV. Berbeda dengan operasi pemasangan shunt, pada prosedur ETV, cairan serebrospinal dibuang dengan cara menciptakan lubang penyerapan baru di permukaan otak. Prosedur ini biasanya diterapkan pada kasus hidrosefalus yang dipicu oleh penyumbatan ventrikel otak.

Efek samping pengobatan hidrosefalus

Operasi terbukti efektif dalam menangani hidrosefalus. Meski demikian, bukan tidak mungkin prosedur ini dapat menyebabkan efek samping di kemudian hari. Misalnya pada operasi pemasangan shunt, efek samping yang timbul biasanya disebabkan oleh kerusakan atau penyumbatan pada alat itu sendiri. Ini merupakan hal yang wajar karena shunt merupakan alat yang terbuat dari materi berbahan lembut yang rentan terhadap kendala.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa efek samping yang dapat muncul setelah menjalani prosedur pemasangan shunt.
  • Infeksi. Kondisi ini relatif umum terjadi, terutama beberapa bulan setelah operasi. Gejala infeksi pasca pemasangan shunt meliputi mual, sakit kepala, leher kaku, demam, dan nyeri di sekitar jalur shunt. Pada anak-anak, mereka akan sering mengantuk atau rewel. Jika infeksi tidak terlalu parah, dokter biasanya hanya akan meresepkan antibiotik. Namun jika mengkhawatirkan, operasi penggantian shunt kemungkinan akan diperlukan.
  • Penyumbatan Jika shunt tersumbat, maka cairan serebrospinal dapat menumpuk kembali di dalam otak. Kondisi ini harus segera ditangani karena dapat menyebabkan kerusakan otak. Pada bayi, efek samping akan mudah dikenali dari ciri fisik, berupa pembengkakan kepala kembali. Selain pembengkakan, gejala penyumbatan shunt lainnya adalah mual, sakit kepala, mengantuk, bingung, dan yang terburuk adalah koma. Sama seperti infeksi, penyumbatan shunt biasanya ditangani dengan operasi untuk shunt yang rusak.
  • Pengubahan posisi Kadang-kadang shunt yang dipasang tidak berada di posisi yang tepat dan tentu saja hal ini dapat menimbulkan masalah. Pada anak-anak, terutama bayi, pemosisian shunt yang salah dapat membuat cairan serebrospinal merembes ke bagian sisi selang tersebut. Apabila mereka memiliki luka di kulit, cairan itu akan keluar melalui luka tersebut. Pemosisian shunt di dalam kepala harus dilakukan secara hati-hati. Jika tidak, dapat menimbulkan efek samping, seperti pendarahan, gangguan saraf, atau kejang.
Selain pada operasi pemasangan shunt, efek samping juga bisa terjadi pasca operasi endoscopic third ventriculostomy (ETV). Beberapa efek samping di antaranya:
  • Masalah saraf yang meliputi penurunan fungsi salah satu sisi tubuh, ketidakseimbangan hormon, penglihatan ganda, atau bahkan epilepsi.
  • Pendarahan di dalam otak.
  • Kerusakan pembuluh otak.
  • Infeksi.
  • Kegagalan otak untuk menyerap cairan serebrospinal.
  • Menutupnya kembali lubang penyerapan cairan serebrospinal.
Pada kasus menutupnya kembali lubang penyerapan cairan serebrospinal yang pernah dibuat, dokter dapat menanganinya dengan melakukan operasi ETV ulang. Namun jika operasi ETV tetap tidak berhasil mengobati hidrosefalus, kemungkinan dokter akan beralih ke operasi pemasangan shunt.

sumber : http://www.alodokter.com/hidrosefalus


SEJARAH FARMASI DUNIA


Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Seorang dokter yang mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang “Apoteker” yang menyiapkan obat. Semakin lama masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula maupun pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu direnungkan adalah bahwa akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama.
Dampak revolusi industri merambah dunia farmasi dengan timbulnya industri-industri obat, sehingga terpisahlah kegiatan farmasi di bidang industri obat dan di bidang “penyedia/peracik” obat (=apotek). Dalam hal ini keahlian kefarmasian jauh lebih dibutuhkan di sebuah industri farmasi dari pada apotek. Dapat dikatakan bahwa farmasi identik dengan teknologi pembuatan obat.
Pendidikan farmasi berkembang seiring dengan pola perkembangan teknologi agar mampu menghasilkan produk obat yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum pendidikan bidang farmasi disusun lebih ke arah teknologi pembuatan obat untuk menunjang keberhasilan para anak didiknya dalam melaksanakan tugas profesinya.
Dilihat dari sisi pendidikan Farmasi, di Indonesia mayoritas farmasi belum merupakan bidang tersendiri melainkan termasuk dalam bidang MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) yang merupakan kelompok ilmu murni (basic science) sehingga lulusan S1-nya pun bukan disebut Sarjana Farmasi melainkan Sarjana Sains.
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia (1997) dalam “informasi jabatan untuk standar kompetensi kerja” menyebutkan jabatan Ahli Teknik Kimia Farmasi, (yang tergolong sektor kesehatan) bagi jabatan yang berhubungan erat dengan obat-obatan, dengan persyaratan : pendidikan Sarjana Teknik Farmasi.
Buku Pharmaceutical handbook menyatakan bahwa farmasi merupakan bidang yang menyangkut semua aspek obat, meliputi : isolasi/sintesis, pembuatan, pengendalian, distribusi dan penggunaan.
Silverman dan Lee (1974) dalam bukunya, “Pills, Profits and Politics”, menyatakan bahwa :
1. Pharmacist lah yang memegang peranan penting dalam membantu dokter menuliskan resep rasional. Membanu melihat bahwa obat yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang benar, membuat pasien tahu mengenai “bagaimana,kapan,mengapa” penggunaan obat baik dengan atau tanpa resep dokter.
2. Pharmacist lah yang sangat handal dan terlatih serta pakart dalam hal produk/produksi obat yang memiliki kesempatan yang paling besar untuk mengikuti perkembangan terakhir dalam bidang obat, yang dapat melayani baik dokter maupun pasien, sebagai “penasehat” yang berpengalaman.
3. Pharmacist lah yang meupakan posisi kunci dalam mencegah penggunaan obat yang salah, penyalahgunaan obat dan penulisan resep yang irrasional.
Sedangkan Herfindal dalam bukunya “Clinical Pharmacy and Therapeutics” (1992) menyatakan bahwa Pharmacist harus memberikan “Therapeutic Judgement” dari pada hanya sebagai sumber informasi obat.
Melihat hal-hal di atas, maka nampak adanya suatu kesimpangsiuran tentang posisi farmasi. Dimana sebenarnya letak farmasi ? di jajaran teknologi, Ilmu murni, Ilmu kedokteran atau berdiri sendiri ? kebingungan dalam hal posisi farmasi akan membingungkan para penyelenggara pendidikan farmasi, kurikulum semacam apa yang harus disajikan ; para mahasiswa bingung menyerap materi yang semakin hari semakin “segunung” ; dan yang terbingung adalah lulusannya (yang masih “baru”), yang merasa tidak “menguasai “ apapun.
Di Inggris, sejak tahun 1962, dimulai suatu era baru dalam pendidikan farmasi, karena pendidikan farmasi yang semula menjadi bagian dari MIPA, berubah menjadi suatu bidang yang berdiri sendiri secara utuh.rofesi farmasi berkembang ke arah “patient oriented”, memuculkan berkembangnya Ward Pharmacy (farmasi bangsal) atau Clinical Pharmacy (Farmasi klinik).
Di USA telah disadari sejak tahun 1963 bahwa masyarakat dan profesional lain memerlukan informasi obat tang seharusnya datang dari para apoteker. Temuan tahun 1975 mengungkapkan pernyataan para dokter bahwa apoteker merupakan informasi obat yang “parah”, tidak mampu memenuhi kebutuhan para dokter akan informasi obat Apoteker yang berkualits dinilai amat jarang/langka, bahkan dikatakan bahwa dibandingkan dengan apotekeer, medical representatif dari industri farmasi justru lebih merupakan sumber informasi obat bagi para dokter.
Perkembangan terakhir adalah timbulnya konsep “Pharmaceutical Care” yang membawa para praktisi maupun para “profesor” ke arah “wilayah” pasien.
Secara global terlihat perubahan arus positif farmasi menuju ke arah akarnya semula yaitu sebagai mitra dokter dalam pelayanan pada pasien. Apoteker diharapkan setidak-tidaknya mampu menjadi sumber informasi obat baik bagi masyarakat maupun profesi kesehatan lain baik di rumah sakit, di apotek atau dimanapun apoteker berada.
Sumber Pustaka :
1. Ansel, H. C., 1985, Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms, Ed 4, Lea & Febiger, Philadelphia USA.
2. Herfindal, E. T., 1992, Clinical Pharmacy and Therapeutics, Ed 5, Williams & Wikins, Philadelphia USA.
3. Gennaro, A. R., 1995, Rhemington’s Pharmaceutical Sciences, Ed 19, Mack Publishing Comp, Easton Pensylvania, USA
4. Feldman, E. G., 1990, Handbook of Non Prescription Drugs, Ed 9, APHA, USA
5. Wade, A., 1980, Pharmaceutical Handbook, Ed 19, The Pharmaceutical Society of Great Britain, The Pharmaceutical Press, London.

sumber : https://beridaafiffahblog.wordpress.com/2015/04/06/sejarah-farmasi-dunia

Minggu, 24 Januari 2016

syringomelia


Syringomyelia

definisi Syringomyelia, Munculnya Kista Dalam Sumsum Tulang Belakang

Syringomyelia adalah munculnya dari kista berisi cairan (syrinx) dalam sumsum tulang belakang. Seiring waktu, kista bisa membesar, merusak sumsum tulang belakang dan menyebabkan rasa sakit, kelemahan dan kekakuan.

Syringomyelia memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Sebagian besar kasus syringomyelia berhubungan dengan malformasi Chiari, yaitu suatu kondisi di mana otak menjorok ke dalam kanal jaringan tulang belakang. Penyebab lain syringomyelia adalah tumor sumsum tulang belakang, cedera tulang belakang, dan kerusakan yang disebabkan oleh peradangan di sekitar saraf tulang belakang.

Gejala
Jika syringomyelia disebabkan oleh malformasi Chiari, yaitu suatu kondisi di mana jaringan otak menjorok ke kanal tulang belakang, gejalanya dapat dimulai ketika usia remaja atau dewasa awal. Dalam beberapa kasus, jatuh, trauma ringan, batuk, atau mengejan dapat memicu gejala syringomyelia.

Tanda-tanda awal dan gejala syringomyelia dapat menyerang leher, bahu, lengan dan tangan, antara lain:
1. Kelemahan otot
2. Hilangnya refleks
3. Hilangnya kepekaan terhadap nyeri dan suhu

Tanda-tanda dan gejala syringomyelia lainnya adalah:
1. Kekakuan pada, bahu punggung, lengan dan kaki
2. Nyeri di leher, lengan, dan punggung
3. Fungsi usus dan kandung kemih terganggu
4. Kelemahan otot dan kejang pada kaki
5. Wajah nyeri atau mati rasa
6. Tulang belankang melengkung (skoliosis)

Penyebab
Meskipun tidak jelas persis bagaimana dan mengapa syringomyelia terjadi, cairan serebrospinal yang mengelilingi dan melindungi otak beserta sumsum tulang belakang berkumpuil di dalam sumsum tulang belakang dan membentuk kista berisi cairan (syrinx).

Kondisi dan penyakit berikut dapat menyebabkan syringomyelia:
1. Malformasi Chiari : suatu kondisi di mana jaringan otak menjorok ke kanal tulang belakang
2. Meningitis : peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang
3. Tumor sumsum tulang belakang : tumor dapat mengganggu sirkulasi normal cairan serebrospinal
4. Tethered spinal cord syndrome : gangguan yang terjadi akibat jaringan yang melekat pada tulang belakang membatasi gerakan
5. Cedera tulang belakang : gejala dapat terjadi beberapa bulan atau tahun setelah cedera terjadi
6. Jaringan parut pada tulang belakang : dapat muncul setelah operasi

Perawatan dan obat-obatan
Pengobatan syringomyelia tergantung pada keparahan anda dan gejalanya. Dalam kasus yang jarang, syrinx dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.

Operasi
Jika tanda dan gejala syringomyelia mengganggu kehidupan sehari-hari atau memburuk, biasanya dianjurkan untuk melakukan operasi. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tekanan akibat syrinx pada sumsum tulang belakang dan menormalkan aliran cairan serebrospinal. Jenis operasi yang dibutuhkan tergantung pada penyebab yang mendasari syringomyelia.

1. Mengobati malformasi Chiari. Jika syringomyelia disebabkan oleh malformasi Chiari, dokter dapat merekomendasikan operasi yang memperbesar pembukaan di dasar tengkorak (craniectomy suboccipital) dan diperluas hingga menjangkau otak (dura mater). Pembedahan dapat mengurangi tekanan pada otak dan sumsum tulang belakang, menormalkan aliran cairan serebrospinal, dan dalam banyak kasus, menyembuhkan syringomyelia.
2. Pengeringan syrinx. Untuk menguras syrinx, dokter dapat menyisipkan operasi yang disebut shunt. Operasi ini terdiri dari sebuah tabung fleksibel dengan katup yang menjaga cairan dari syrinx mengalir pada arah yang diinginkan. Salah satu ujung pipa ditempatkan dalam syrinx dan yang lainnya ditempatkan di luar sumsum tulang belakang. Shunt tetap di dalam tulang belakang setelah operasi. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin dapat untuk mengalirkan syrinx selama operasi dengan tabung kecil (kateter).
3. Pengangkatan obstruksi. Jika sesuatu di dalam sumsum tulang belakang, seperti tumor atau pertumbuhan tulang, menghambat aliran cairan serebrospinal, pengangkatan obstruksi dapat memulihkan aliran normal dan memungkinkan cairan mengalir dari syrinx.
4. Mengoreksi kelainan. Jika kelainan tulang belakang menghambat aliran cairan serebrospinal, operasi untuk memperbaiki kelainan dapat mengembalikan aliran cairan dan memungkinkan syrinx mengempis.

Pembedahan tidak selalu efektif mengembalikan aliran cairan serebrospinal, dan syrinx mungkin tetap ada.

Perawatan tindak lanjut
Perawatan tindak lanjut setelah operasi sangat penting karena syringomyelia bisa kambuh. Perlu dilakukan pemeriksaan teratur dengan dokter untuk menilai hasil operasi. Syrinx lain mungkin terbentuk, sehingga membutuhkan operasi tambahan. Bahkan setelah pengobatan, beberapa tanda dan gejala syringomyelia mungkin amsih bertahan karena syrinx dapat menyebabkan kerusakan saraf tulang belakang permanen.